Laman

Minggu, 14 April 2013

Pewaris I Kin Hiat Hip Kang yang tanpa tanding

Dalam sebuah guha batu yang tertutup, tujuh hari berlalu dengan sangat cepat. Dengan keampuhan Hui Im Hong Sin Kang, Argapa Lama akhirnya dapat di sembuhkan. Hari itu kekuatannya sudah kembali sekitar 80 persen dan proses penyembuhan sudah di hentikan.
Setelah bermeditasi selama setengah hari, kekuatan Han Sian sudah pulih kembali. Bahkan dia merasa seperti desakan suatu tenaga yang berputar-putar mengendalikan tenaganya bergerak keseluruh tubuh dan memperkuat tenaganya dua kali lipat.
Argapa Lama duduk di hadapannya sambil menjura dalam.
;
“Omitohud, terima kasih sicu sudah menyelamatkan nyawa tua ini. Budi baik sicu sungguh tak dapak pinceng balas di kemudian hari….”
“Sudahlah, locianpwe! Itu hanya kebetulan kami lewat di pinggir sungai dan sempat mengusir para bajingan itu…” Han Sian membalas sambil tersenyum
“Akh, melihat tenaga dalam sicu yang sangat kuat sekali, pinceng yakin sicu bukan tokoh sembarangan…kalau boleh sudilah sicu memperkenalhan diri. Pinceng sendiri adalah Argapa Lama, salah satu pengikut dari Dhalai Lama ti tibet…”
“Akh, jangan terlalu membesarkan, kepandaian cakar bebek seperti itu apalah artinya? Bukankah hanya akan membuat malu saja? …Namaku Han Sian…” tepat saat itu Hong Lian, In Lan dan Jie Hong memasuki guha itu. Melihat basa-basi itu, segera In Lan menyahut
“Dia adalah Pendekar Asmara Tangan Iblis”
“Heh…!” Seruan terkejut ini keluar dari mulut Argapa Lama. Dia terkejut karena ternyata orang di hadapannya inilah yang selama ini dia cari-cari.
Segera dia menjura lebih dalam lagi. “Omitohud, terima kasih Thian yang agung, akhirnya hamba berhasil…” Sahutnya.
“Eh…apa maksud locianpwe…” Han Sian balik bertanya dengan wajah bingung.
“Sebelum saya menjelaskan, saya ingin terlebih dahulu menunjukkan sesuatu pada sicu, Tolong sicu pelajari dan ikuti petunjuknya…” Setelah berkata demikian Argapa Lama merogoh di bali jubahnya dan mengeluarkan sebuah kain tua segi empat. Kain itu nampak tua sekali dan kusam namun kuat. Kain itu lalu di serahkan pada Han Sian.
Han Sian terkejut saat dia membentangkan kain itu. Tulisan-tulisan kecil di atasnya sama dengan huruf-huruf dalam ke empat kitab pusaka yang dia pelajari selama dua tahun di Puncak Tebing Langit.
“Apakah sicu bisa membacanya?” Tanya Argapa dengan suara menyelidik.
“Tentu saja, tulisan ini sama dengan kitab-kitab yang pernah ku pelajari…?” Tampak cahaya kegirangan di wajah Han Sian. Segera dia tenggelam dalam huruf-huruf di atas kain itu hampir satu jam. Melihat ini Argapa Lama lalu mengundurkan diri dari ruangan itu sambil memberi kode pada yang lain untuk mengikutinya.
Setibanya di luar. Jie Hong yang penasaran bertanya:
“Eh, locianpwe, kitab apakah itu?”
“Nona, itu adalah kitab I Kin Hiap Hip Keng (Pelentur Otot Pembalik Darah) yang merupakan ilmu tertinggi di tibet. Ilmu itu merupakan pengembangan dari Ilmu Pelentur Otot dari Siauw Lim Pai. Bertahun-tahun kitab ini tersembunyi, hanya di wariskan pada Dhalai Lama saja ataupun pewaris Kiu Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong Sin Kang…. Jika saja Han sicu itu dapat menguasainya dengan sempurna, maka tidak ada halangan lagi untuk menaklukkan ilmu-ilmu dari Iblis Es-Api maupun Iblis-iblis lainnya yang mulai bermunculan sekarang….” Setelah berkata demikian, Argapa Lama termenung.
Satu hari satu malam Han Sian di dalam guha. Hong Lian yang khawatir hendak membawa makanan, tapi di cegah oleh Argapa Lama. Akhirnya saat semua orang dalam keadaan khawatir, tiba-tiba tanah di sekitar mereka bergetar di ikuti bunyi ledakan keras dan guha itu runtuh menutupi mulut guha.
“Akhh, Sian –Koko…?” Terdengar teriakan khawatir dari ketiga gadis itu yang memburu ke arah guha yang sedang runtuh tersebut, di ikuti oleh Argapa Lama, tapi mereka terlambat karena mulut guha itu sudah keburu runtuh dulu sehingga mereka tidak bisa masuk ke dalam. Segera mereka berempat menggunakan kepandaian mereka untuk menyingkirkan batu-batu tersebut, saat itu terdengar lagi suara gempa yang kuat di ikuti suara yang lembut di telinga mereka.
“Mundurlah kalian, aku tidak apa-apa?” Mereka berempat segera bernafas lega dan menjauh dari tempat itu. Sesat kemudian terdengar suara ledakan yang melontarkan semua batu-batu ke segala penjuru. Namun hebatnya semua batu-batu itu langsung jadi debu dan hilang di tiup angin setelah terlontar sejauh dua tombak…
Dari balik kepulan debu itu muncul sesosok tubuh yang melayang keluar tanpa menginjak tanah. Tubuhnya di kelilingi cahaya keemasan dan keperakan yang saling berbelit dengan perbawa yang luar biasa sekali. Bagaikan dewa yang turun dari khayangan.
Argapa Lama yang menyaksikan ini terbeliak kaget dan segera menjatuhkan diri berlutut dengan kepala tertunduk.
“Omitohud, tak salah lagi kaulah Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa dan Iblis) yang di sebutkan oleh sang Dhalai Lama…mulai saat ini pinceng akan melayanimu seumur hidup”
Han Sian terkejut melihat Argapa Lama yang berlutut di hadapannya itu. Sesaat dia mengendurkan tenaganya dan kembali seperti sedia kala. Dia melangkah mendekat dan membangunkan Lama itu.
“Bangunlah Argapa Locianpwe…kita orang sendiri.”
“Han sicu, sejak Dhalai Lama menerawang dan memprediksikan akan peristiwa besar yang akan terjadi di dunia persilatan ini, kami telah di ikat sumpah bahwa kami akan menanggalkan pantangan membunuh kami dan mengabdi kepada Kwi Sian Hok Cu serta berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mengamankan dunia dari cengkraman iblis….Kalau Han sicu tidak mau menerima hamba, maka tidak ada pilihan lain bagi hamba selain mati…” Argapa masih terus berlutut.
Akhirnya setelah menarik nafas panjang dan menatap ke tiga gadis di depannya, Han Sian mengiakan, barulah Argapa Lama berdiri.
“Hemm, Argapa Locianpwe, apakah yang sebenarnya terjadi padaku…mengapa aku begitu mudah menguasai ilmu itu?” Han Sian bertanya dengan heran.
“I Kin Hiat Hip Keng hanya terdiri dari empat tingkatan saja. Dhalai Lama sendiri yang sudah sedemikian sakti saja tetap tidak mampu menguasai sepenuhnya sampai habis tingkat ke dua dari ilmu tersebut. Menurut beliau, hanya orang yang sudah menguasai Kiu Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong Sin Kang saja yang akan mampu menguasai ilmu ini….”
Menarik nafas sejenak kemudian dia lenjutkan: “ secara teori, hasil tertinggi dari pelentur otot pemutar darah ini adalah menggabungkan dan mengolah sembilan macam unsur tenaga yang ada di alam ini untuk menjadi kekuatan tanpa tanding yang dahsyat, dan kesembilan unsur itu sudah ada dalam ilmu Kiu Sian I Sin kang dan bila di lengkapi dengan Hui Im Hong Sin Kang yang berdaya menetralkan segala hambatan yang mungkin di hasilkan dari perpaduan tenaga-tenaga tersebut, maka akan di capai hasil yang maksimum…”
“Hem, apakah tidak ada cara lain untuk melatih ilmu ini…? Hong Lian menimpali dengan amat tertarik sekali.
“Ada satu cara, yaitu melatih dan mempelajari sembilan macam ilmu yang memiliki unsur-unsur tenaga yang di butuhkan...Tapi ini sangat sulit sekali dan dalam kurun empat ratus tahun terakhir ini tidak ada seorangpun yang sanggup menguasainya selain pencipta ilmu itu sendiri….”
“Wah, Sian-koko, kau beruntung sekali bisa mendapatkan ilmu itu…” Suara ini keluar dari mulut Jie Hong yang langsung mendekati pemuda itu dan merangkul lehernya sambil tersenyum.
Melihat ini, Argapa tertunduk dan segera mohon diri dari tempat itu. Dia mengerti dengan orang muda, dan dia tidak mau mengganggu. Segera dia mencari tempat yang tenang dan melanjutkan proses penyembuhan dirinya.