Laman

Minggu, 14 April 2013

Sinar Sakti Mata Pedang

Pertarungan serupun terjadi. Delapan Iblis berpencar menghadapi Suma Hong Sin dan para Ciangbunjin lainnya. Demikian juga Lima Setan Bangkai yang menyerbu para pendekar dan juga Jie Hong bertiga. Dalam waktu singkat saja, berjatuhanlah banyak korban yang mati menggenaskan
Menghadapi serangan yang dahsyat dari Tay Lee, Han Sian coba untuk tidak melawan. I kin Hiat hip kangnya di kerahkan untuk membendung tekanan dan daya gempur Kian kun tay lo i im yang yang dasyat. Namun setelah bertarung sekian lama, nampak bahwa Han Sian tidak terdesak sedikitpun. Saat itu Khu hee Liong juga ikut maju menghadapi Han Sian dengan Bu kek kang sin kang-nya yang dahsyat sehingga mau tidak mau Han Sian harus mengalami pengeroyokan dua ilmu maha sakti yang belum pernah ada tandingannya selama ini.
Tak punya pilihan lain, saat melihat situasi yang berbahaya, tiba-tiba Han Sian meloncat ke atas sambil mengeluarkan suara melengking nyaring.
“HENTIKAN...!” Suara itu dahsyat sekali sampai menggetarkan seisi jantung. Sementara tatapan matanya bersinar-sinar menotok sana-sini dengan cara yang aneh dan menakjupkan. Di sebut aneh karena pada hakikatnya, baru sekarang terjadi hal seperti itu. Dari matanya memancar kekuatan yang aneh yang melumpuhkan orang-orang dalam jarak duapuluh meter. Akibatnya, ketiga lawannya dan termasuk Iblis Es Api, jadi kaku dan lemas kehilangan tenaga..
Itulah salah satu ilmu gaib dewa yang di kuasai Han Sian yang dia pelajari dari salah satu kitab di Tebing Langit. Ilmu tersebut adalah “Sinar Sakti Mata Pedang” yang dahsyat. Selama hidupnya ini kali pertama dia menggunakan ilmu tersebut. Sebenarnya ilmu ini sangat dahsyat dan memiliki dua fungsi penyerangan yang berbeda. Pertama, saat ilmu itu di kerahkan, maka siapapun dalam radius duapuluh meter akan terhenti gerakannya dan tidak bisa bergerak seperti olang tertotok. ke dua selarik sinar dari matanya itu dapat menembus baja apapun bahkan tenaga ilmu kebal bagaimanapun saktinya.
Han Sian mengerahkan bagian yang pertamanya. Hanya saja saat di pakai,rata-rata kepada tokoh-tokoh yang berkepandaian tinggi sekali, maka efeknya tidak lama. Dua menit kemudian mereka telah bergerak bebas lagi.
“Hebat…hebat…ilmu “Sinar Sakti Mata Pedang” yang hebat. Akhh..tak ku duga di dunia ini ternyata ada juga yang menguasai ilmu dewa itu, untung di tujukan pada semua orang, kalu hanya satu orang saja, pastilah sudah hancur lebur” Suara ini di keluarkan oleh seorang aneh yang tiba-tiba muncul di tempat itu.
Entah dari mana datangnya, di tempat itu tiba-tiba muncul seratus orang lebih yang di pimpin oleh Argapa Lama. Mereka segera membentuk barisan setengah lingkaran di belakang Han Sian. Di samping itu ada juga sekitar sepuluh orang yang sudah tua, namun tampang mereka aneh-aneh. Mereka adalah tokoh-tokoh tersembunyi yang di undang oleh Han Sian dari tengah-tengah pegunungan Kun Lun San.
Suasana kembali tenang. Iblis Es Api tiba-tiba menarik dirinya menjauh. Melihat kedatangan orang-orang ini yang rata-rata berkepandaian tinggi, dia tidak berharap ada kesempatan lagi memanfaatkan situasi.
“Dengarlah, cu-wi sekalian. Aku tidak tahu apa yang terjadi selama ini. Tapi aku bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab terhadap segala perbuatan yang akhir-akhir ini terjadi di dunia kang-ouw. Dan apa yang di tuduhkan padaku selama ini adalah tidak benar…” Han Sian berkata dengan suara lantang.
“Hemm…Saudara Han Sian, kami juga tidak ingin penyelesaian dengan pertumpahan darah. Kalau memang kau tidak bersalah, buktikan…” Khu Hee Liong menyahut dengan tenang.
“Kamilah bukti bahwa Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa & Iblis) tidak berbohong…” Sahut kakek aneh tadi.
“KWI SIAN HOK CU?...siapa itu?” Iblis Es Api menyahut dengan penasaran saat mendengar nama yang mentereng seperti itu.
Kakek itu menunjuk dengan jarinya: “Dialah Kwi Sian HokCu!. Selama dua bulan ini sampai dua minggu lalu. dia mengembara di pegunungan Kun Lun San dan Wu Yi San yang luas untuk mengundang kami datang ke tempat ini, jadi kami yakin bahwa dia tidak mungkin berada di dua tempat dalam waktu bersamaan bukan
Semua orang terkejut. Kalau memang demikian, berarti mereka salah, lalu siapa yang menyamar sebagai Han Sian selama ini.
“Bohong, aku melihat dengan mata sendiri, orang ini datang ke tempat kami sebagai tamu yang kami terima dengan hormat, tapi dia kemudian menodai cucu murid perguruan kami...apa kau mau mengatakan kalau aku salah lihat?” Yang menyahut dengan suara marah kaml ini adalah ketua Kong Thong Pai, Pek Lek Cin-Jin.
Suasana kembali jadi panas, tapi saat itu suatu suara yang merdu seorang wanita dan keras terdengar:
“Benar, anda tidak salah lihat, tapi Han-koko juga tidak salah, dan kami saksinya…” Saat itu berkelebat dua bayangan yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat Han Sian. Kehadiran mereka membuat heran semua orang
“Putri Yasha…Pangeran Yomlie” Suara Han Sian berbisik.
“Siapa kalian?...” Tanya Tee Sun Lai penuh curiga.
“Saya adalah Pangeran Yomlie dan ini adikku Putri Yasha, dari kerajaan Persia. Kami menjamin bahwa saudara Han Sian tidak melakukan apa yang kalian tuduhkan” Sahut pemuda yang bernama Pangeran Yomlie itu tenang
“Hah, bagaimana kami percaya kalau kalian tidak merugikan kami dengan kesaksian palsu kalian...” Kali ini Kim-Sim Tojin, ketua Hoa San Pai yang angkat suara.
Gadis yang mengaku bernama Putri Yasha itu menghadap pada Pek Lek Cin-Jin. Kemudian bertanya: “Maaf Pek Lek Cin-Jin. Siangbunjin, bolehkah kami mengetahui, kapan peristiwa perkosaan terhadap cucu muridmu itu terjadi?
“Hemm..kira-kira delapan hari yang lalu. Apa maksudmu nona?” bertanya lagi Pek Lek Cin-Jin dengan pandangan curiga.
“”Ada dua alasan mengapa ku berani jamin bukan dia pelakunya...Pertama: selama dua minggu terakhir ini dia ada sangat dekat bersama ku dan tidak pernah terpisah sedetikpun....” Kata gadis itu mantap tanpa memperdulikan tatapan tidak percaya dari Jie Hong bertiga yang memandang Han Sian dengan tak berkedip meminta penjelasan.
“Hehehe...apa saja yang kalian lakukan?...” Suara tertawa Swat Tok kwi terdengar mengejak, tapi belum habis suaranya tiba-tiba tubuh Putri Yasha berkelebat lenyap dari pandangan dan di lain saat terdengar suara teriakan Swat Tok kwi yang telah di tampar pecah bibirnya..
Semua orang berseru kaget melihat kelihaian dara ini. Swat Tok kwi bukan orang sembarangan, tapi dalam sekali gebrak di bikin pecah bibirnya.
“Apa nonamu ini harus mengatakan kepadamu apa saja yang di lakukan dua orang yang bermesraan, haa...?” Sahut Putri Yasha ketus. Sambil menatap semua orang.
Han Sian sendiri kaget, bukan kaget melihat kepandaian nona itu, karena hakikatnya dia sudah tahu nkelihaian orang. Tapi keberanian nona ini mengakui sesuatu yang harusnya memalukan bagi seorang gadis muda seperti dia. Tapi dia diam saja dan terus menyaksikan.
“Kedua: karena aku tahu siapa pemfitnah itu...”
“Penipu! Muslihat apa lagi yang mau kau lakukan?...hati-hati kau bicara atau aku takkan mengampunimu!” Tiba-tiba Tee Sun Lai menyahut dengan marah sambil maju mendekati Putri Yasha dengan sikap mengancam..
Han Sian hendak bergerak, tapi dia di dahului oleh Pangeran Yomlie: “Kau mau apa?...”
“Saat itu Putri Yasha mengedipkan mata pada pada Argapa Lama. Serentak seratus orang yang di latih di tebing langit bergerak membuat barisan mengelilingi dia, kakaknya Han Sian dan juga Tee Sun Lai.
“Cuwi sekalian, orang inilah pelaku pemerkosaan yang sebenarnya...” Putri Yasha berteriak lantang sambil menunjuk ke arah Sun Lai.
“Hemmm...biar ku beri pelajaran atas kelancanganmu menuduh sembarangan...” Tee Sun Lai bergerak cepat memukul dengan kedua tangannya. Dia tidak berani setengah-setengah karena dia lihat gerakan dara tadi sangat hebat. Hampir setara dengan kepandaiannya.
Tapi baru saja dia hendak menyerang, Pangeran Yomlie sudah menghadangnya: “mari, aku mau coba Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat-mu dengan Tapak Berantai Lima Pemusnah Raga-ku. Maka terjadilah pertarungan yang seru antara kedua orang itu. Semua mata yang memandang terbelalak saat melihat kehebatan kedua ilmu yang di adu ini. Bahkan enam Dewa-pun terkejut karena ilmu-ilmu ini tidak berada di sebelah bawah kepandaian mereka.
Para anak buah Istana Lembah Bangkai hendak maju membantu ketua mereka, tapi mereka di halang oleh pasukan yang di pimpin Argapa Lama.
Perlahan Putri Yasha berbisik pada Han Sian: “Kanda Sian, pertarungan ini akan lama, tapi kalau kau dapat menaklukkannya dengan ilmu mata pedangmu, kita bisa dapatkan bukti pada tubuhnya. Takutnya bila lebih lama dia keburu menghancurkan bukti...!” Setelah itu Putri cantik ini berjalah perlahan dengan kepala tertunduk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan yang menatapnya dengan pandangan kurang senang. Tapi menghadapi tatapan seperti itu, gadis ini tidak peduli, setelah dekat dia kemudian membungkuk memberi hormat dalam-dalam dan maju berbisik di telinga mereka. Entah apa yang di bisikinya, tapi tak lama kemudian wajah ketiga gadis itu berobah dan mata mereka bertiga di arahkan kepada Tee Sun Lai.
Saat itu pertarungan sudah mencapai tingkat yang tinggi sekali. Ilmu mereka sudah di kerahkan sampai hampir tahap pamungkas. Han Sian segera berseru: “Saudara Yomlie, biarkan aku menangkapnya, kita masih perlu bukti...?!”
“Silahkan Saudara Han Sian, ku serahkan pecundang menyedihkan ini padamu” Pangeran Yomlie segera mundur ke belakang sambil berputaran seperti gasing untuk melepaskan diri dari medan pertempuran berbahaya itu.