Laman

Minggu, 14 April 2013

Bencana Para Kekasih Sang Pendekar

Mari kita menengok ketiga gadis yang di tawan itu.Mereka bukan lain adalah Cu In Lan, Jie Hong dan Hong Lian.Mengapa mereka sampai berada di sekitar See Ouw ini?
Sejak peristiwa pelucutan Bengcu tiga bulan lalu, mMereka bertiga menghilang seiring dengan menghilangnya Han Sian dari tengah-tengah para Ho Han.
Tadinya ketiga gadis ini tidak saling mengenal, tapi kemudian selama tiga bulan mereka melacak orang yang sama, akhirnya mereka bertiga saling bertemu dan bersahabat.Tanpa sengaja juga mereka saling bertanya ketika mengetahui kesamaan ilmu Thian in Hui cu dan Pukulan Inti Petir Murni yang mereka miliki.
Dari situlah mereka saling mengetahui bahwa mereka sedang mencari orang yang sama.
Dalam hati mereka masing-masing berjanji untuk menuntut pemuda pujaan hati mereka untuk memilih yang terbaik di antara mereka.
Penyelidikan mereka menunjukkan keberadaan Han Sian di sekitar Danau Barat ini, itulah sebabnya mereka juga berada di sini.Sementara mereka menikmati keindahan Danau Barat ini, mereka dikejutkan dengan adanya perahu-perahu berpenumpang yang sudah menjadi mayat.
Tak heran mereka tertarik dan melacaknya. Sayangnya mereka tidak tahu bahwa ini adalah jebakan sehingga mereka masuk perangkap.
Cu In Lan terbaring lemas di salah satu dipan di kuil kosong itu, ditunggui oleh dua orang pria berwajah setengah serigala.Mereka adalah Sepasang Serigala iblis.
Sesaat kemudian muncullah dua orang yang lain lagi sambil mengempit tubuh dua orang yang langsung dilemparkan disampingnya.Dan ini membuat In Lan terkejut karena dia mengenal kedua orang ini.
“Jie Cicie …! Lian Cicie …! Mengapa kalian sampai tertangkap?” Sahut Cu In Lan dengan suara lemas tak bertenaga.
Hong Lian yang melihat In Lan segera menimpali, “Akhh …! Lan-moi, kau juga sudah ditangkap oleh bajingan itu rupanya …! Awas dia …! Berani menyentuhmu, aku akan adu jiwa dengannya!”
Wajah Hong Lian penuh emosi, sementara itu Jie Hong hanya diam saja tapi tatapan matanya berkilat menatap keempat manusia aneh di hadapannya dengan penuh kemarahan.Sementara itu keempat orang itu tersenyum-senyum dengan air liur yang menetes dari bibir mereka. Dengan perlahan-lahan namun pasti, mereka mendekati ke tiga gadis itu ...
“Lancang! Berani mati ...!”
Tiba-tiba terdengar suara menggelegar diikuti empat larik sinar hitam kebiru-biruan mengarah ke tangan kiri keempat orang itu.
Mereka menjerit kaget dan melompat mundur dengan muka pucat. Sesaat kemudian mereka telah berlutut dihadapan pria bertopeng iblis yang tiba-tiba saja sudah ada di tengah-tengah ruangan tersebut.
“Potong tangan kiri kalian masing-masing dan berlalu dari sini sebelum kesabaranku habis!”
“Ba ... ba ... baik .. panglima!” Sahut mereka terbata-bata dan tanpa banyak cakap mereka meloloskan senjata, kemudian memenggal lengan kiri mereka sebatas siku.Sambil meringis menahan sakit, mereka membawa potongan tangan masing-masing dan berlalu dari ruangan tersebut.
Pria bertopeng itu tertawa senang. Perlahan dia berjalan menghampiri ketiga gadis itu sambil tersenyum-senyum nakal.
“Ha … ha … ha …! Waktuku tidak banya, hanya sampai subuh … sebenarnya aku mau menikmati perlahan-lahan, tapi apa boleh buat …” Berkata demikian tiba-tiba tangannya diputarkan dengan cepat kearah ketiga gadis yang tertotok itu sambil mengerahkan Ilmu Hwi Hoat Sut Ciang (Ilmu Api Sihir), dan dalam sekejap saja semua pakaian penutup badan ketiga gadis itu hancur tanpa melukai kulit mereka sedikitpun.
“Ookhh …!!! Tidak…!!!”
Jerit ketiga gadis itu hampir bersamaan, dengan air mata meleleh … tanpa dapat berbuat apa-apa.
”Bajingan tengik! Lepaskan totokanku, dan mari kita bertarung sampai mampus …!” Teriak Jie Hong dengan mata berkilat.
“Ha … ha … ha … ha …! Setelah ini, kalian pasti akan berterima kasih padaku!” Sahut Pria bertopeng itu dan di lain saat dia telah bertelanjang dada sambil melompat menindih ke arah ketiga gadis tersebut.
“Mundur kau …!”
“Slepp …!”
“Ciittt … ciiiiiitttt …!”
“Aakhh ….!”
“Blaaammm …!”