Laman

Minggu, 14 April 2013

Munculnya Wajah Iblis Es Api

“HORMAT KAMI PADA JUNJUNGAN AGUNG…”
“Eh, jadi diakah Iblis Es Api yang menggetarkan itu?" Yang Sim Hoat berseru dengan suara mengejek, ternyata tidak ada apa-apanya…
“Huh, berani kau menghina junjungan kami, mampuslah…” Tiba-tiba dua orang di antara Delapan Iblis memotong ejekan Sim Hoat sambil kemudian menyerangnya dengan hebat.
“Hah…segala Delapan iblis juga mau unjuk gigi di depanku, Rasakan Bu Tek Cin Keng-ku…” Sim Hoat bergerak cepat sambil mengerahkan ilmu andalannya dan entah bagaimana, kedua iblis itu merasakan pukulan mereka membalik dan di lain saat mereka telah terpukul mundur lima tindak kebelakang sambil menahan dada mereka yang terasa sesak nafas, sedangkan pemuda itu tetap berdiri tegap dengan tangan di belakang.
Perhatian semua orang kini tertuju pada Han Sian yang ada di tengah-tengah. Semua mata melihat di tangannya memegang sebuah Kain transparan yang membungkus Jamur Inti Es tersebut.
“Hahaha…Han Sian Sekarang terbukalah kedokmu selama ini. Kau mengaku pendekar golongan lurus, tapi nyatanya…kau tidak lebih dari seorang pemerkosa dan seorang yang berambisi…” Tee Sun Lai tertawa. Sementara itu Jie Hong, Hong Lian dan In Lan mendengar ini dengan hati sakit, tapi mereka tak mampu berkata apa-apa.
“Hemm, Selamat bertemu lagi Sun Lai! Ku kira kau sudah mati, ternyata kau makin maju…Ooo, kiranya kau ketua bangkai-bangkai mayat hidup memuakkan ini…hahaha, selamat, selamat…kemajuanmu sungguh sepadan..?” Tadinya Han Sian terkejut melihat kemunculan musuh bebuyutannya ini yang sudah lebih sakti lagi. Namun segera dia maklum dan balas mengejek. Setelah itu matanya di arahkan pada lawan yang satunya lagi.
“Tak ku sangka, momok Iblis Es Api yang menakutkan itu ternyata masih sangat muda. Hah, tampaknya, semua tokoh-tokoh tua memang harus maklum bahwa waktu berjaya mereka sudah habis, salut....salut”
“Hehehe, benar sekali, rupanya kau berpandangan jauh ke depan wahai pemuda tampan, Kalau saja kita berdua bisa menyatukan kekuatan, dengan adanya Jamur Inti Es tersebut…kita akan menjadi Raja dan Ratu yang tanpa tanding sejagat…bagaimana? Apa tawaranku menarik?” Tiba-tiba Iblis Es Api mengeluarkan suara dan balik bertanya sambil tubuhnya berputar dan tangannya bergerak ke arah wajahnya sendiri.
Saat dia berhenti berputar, semua orang terbeliak kaget. Di hadapan mereka kini muncul seorang wanita yang cantik sekali, tidak kalah dengan Jie Hong bertiga. Ternyata, iblis Es Api yang menakutkan itu adalah seorang wanita cantik.
“Hahaha, luar biasa, tak dinyana ternyata dedengkot sesat ini adalah seorang wanita!…Eh, Iblis Es Api, mengapa tawaranmu tidak kau berikan padaku saja…apa kau mau juga di madu oleh lelaki buaya ini bersama dengan ketiga gadis cantik itu?“ Tee Sun Lai berseru mengejek sambil tangannya menunjuk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan.
“Tidak mungkin!!!....” Sebuah bayangan berkelebat pesat. “…Jelaskan, apakah kau mau mengatakan bahwa Nona Jie Hong dan Hong Lian juga adalah kekasih buaya darat ini…?” Seketika itu juga Yang Sim Hoat sudah berada di hadapan Tee Sun Lai sambil tangannya menunjuk pada Han Sian dengan muka merah.
Melihat hal ini semua orang maklum, bahwa pemuda ini ada hati pada salah seorang dari dua gadis tersebut.
“Heh, aku saja orang luar tahu itu dengan pasti, mengapa engkau justru tidak tahu… dasar bodoh!” Kembali Sun Lai menyahut sambil mengejek.
Wajah, Sim Hay jadi pucat, segera dia menghadap Han Sian dengan muda merah.
“Selama ini aku menghormatimu, tapi kau mmenipu para gadis yang tidak tahu apa-apa itu, akh salahku tidak menjaga adikku sehingga ternoda olehmu...saat ini biar aku mwakili adikku memberi hajaran padamu…” Berkata demikian tangan Sim Hay bergetar dan di lain saat dia sudah menyerang dengan pengerahan Bu tek Cin Keng tingka tertingginya.
Han Sian tak punya waktu menjelaskan. Melihat lawan sudah menyerang dengan dahsyat, diapun menyambut dengan memutar tubuhnya seperti gasing sambil melindungi dirinya denan Kiu Sian I Sin Kang.
“Kau salah paham, maaf…aku tak mau melawanmu…”
“Perlahan dulu saudara Yang, aku juga punya perhitungan dengan dia atas apa yang terjadi dengan adikku…” Suara Thio Tay Lee menyeruak dan berdiri di antara mereka berdua.
“Saudara Han Sian, bagaimana dengan pertanggung-jawabanmu terhadap adikku yang kau nodai sebulan yang lalu?...” Suara Tay Lee mengkereng tajam.
“Sobat, Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan, tapi aku pasti akan menyelidiki masalah ini setelah urusan di sini selesai…” Han Sian melihat gelagat tidak baik di pihaknya, berbicara dengan lembut.
“Hah, kau berbuat, dan sekarang mau mengelak? Siapa yang tahu kalau kau nanti akan menghilang lagi...bahkan ketiga nona itupun sudah melihat bukti perbuatanmu, walau aku dari golongan sesat, ternyata masih lebih baik darimu...” Suara ini dari Tee Sun Lai yang tersenyum menyeringai.
Semua orang tidak berkomentar. Sebagian mengiyakan tapi sebagian lagi bertanya-tanya. Saat itu suatu suara tiba-tiba bertanya padanya:
"Hemm, dari mana kau tahu kalau kami sudah melihat bukti, dan bukti yang bagaimanakah itu? In Lan bertanya dengan penuh selidik. Dia menemukan kejanggalan di sini.
Sekejap orang lain tidak mengerti, tapi Sun Lai segera sadar bahwa dia telah kelepasan bicara.
“Maaf nona Cu…aku melihat bahwa kalian tidak membantah semua tuduhan terhadapnya, jadi aku menyimpulkan demikian..apakah aku salah?...” Suaranya berubah lembut dan meyakinkan sambil menentang tatapan In Lan sehingga akhirnya In Lan bungkam.
“Cukup, pembicaraan kalian, aku belum selesai dengan pemuda tampan penakluk wanita ini...dan kau Raja bangkai, kau belumlah sepadan denganku...huh, siapa sudi dengan bangkai sepertimu...” Tiba-tiba Iblis Es Api menyelutuk kesal.
“Baik-baik aku mau lihat apa yang kau bisa perbuat terhadapnya sendirian...Silahkan jiwi berdua juga menyelesaikan perhitungan kalian” Tee Sun Lai menyahut sambil tertawa, dan setelah berkata pada Sim Hoat serta Tay Lee, tubuhnya melesat ke arah tandunya dan duduk dengan tenang di situ.
Saat itu Sim Hoat kembali siap melancarkan serangan pada Han Sian, tapi kemudian Tay Lee mendahuluinya.
“Aku sobatmu, tapi kalau kau tidak mau bertanggung jawab pada adikku, kita bukan lagi sahabat...Aku juga tak mau mengambil keuntungan dari situasi ini, tapi kalau kau bisa menaha tiga kali seranganku, aku akan menunda perhitungan ini di kemudian hari.
Tubuhnya langsung melesat sambil mengerahkan jurus Kian Kun Tay Lo Kwi Cong-nya. Suatu arus yang amat kuat berpusingan seperti badai susul-menyusul menghantam Han Sian. Namun belum lagi Han Sian bergerak tiba-tiba satu bayangan hitam dari samping melesat menyambut serangan itu Dengan hawa Es & Api yang tak kalah dahsyatnya.
“Dhuaaarr…Darrr…Darrrr…” Tiga kali benturan terjadi dan kedua-duanya terdorong mundur tiga langkah ke belakang. Ternyata Iblis Es Api yang telah maju menangkis pukulan dahsyat tersebut. Tampak dia berdiri di samping Han Sian dengan bibir tersenyum penuh arti.
Melihat ini Tay Lee makin murka.“Huh, kau mau bersembunyi di balik wanita sesat…? Bagus aku tidak sungkan lagi sahut Tay Lee dengan penuh kemarahan, segera tangann ya di tarik ke depan dada dengan arah berlawanan. Itulah rapalan sakti Kian Kun tay lo I im yang dan siap untuk menyerang kembali.
Sementara Itu Han Sian dan yang lain-lain terkejut karena peristiwa ini.
“Hihihi…pemuda tampan, sekarang mari kita saling bantu menghadapi para pecundang ini…” Jangan Kuatir aku akan membantumu. “Serang…!” Tanpa menanti jawaban Han Sian, Iblis Es Api bersiut nyaring dan langsung menyerang Lu Sim Hay yang menyambutnya dengan tak kalah hebatnya sehingga terjadi pertarungan tingkat tinggi yang dahsyat. Sementara itu pasukan Istana Neraka Hitam juga segera bergerak menyerang para tokoh-tokoh golongan putih yang ada.
Sementara itu dari dalam tandu Tee Sun Lai memperhitungkan untung ruginya. Kalau melawan Enam Dewa, pasukannya belum tentu menang. Tapi kalau bisa mempunyai sekutu Iblis Es Api yang sejalan dengannya, akan lebih aman. Maka sambil tertawa-tawa diapun memberi aba-aba pada pasukannya untuk menyerang para pendekar. Sementara dia sendiri bergabung dengan Thio Tay lee Menggempur Han Sian dengan Hebat. Sekali tepuk, dua lalat.